Selasa, 29 November 2011

TERLALU PAGI

KOPI BERAROMA CI**A MURAHAN...
Gambar ini dicomot dari sini

Masih terlalu pagi.
Untuk membuat saya muak.
Tapi nyatanya toh saya memang muak pada pagi yang terlalu cerah ini.
Muak pada apa yang baru saja saya lihat.
Muak pada pemandangan yang tersaji secara nyata di depan saya.

Mereka, perempuan molek penjaja kopi datang ke sebuah kantor milik pemerintah.
Kedatangan mereka yang untuk berjualan saja sudah tidak tepat, sudah salah alamat.
Ini kantor, bukan pasar.
Ditambah jarum jam masih berada di angka 10.
Apakah tepat kalau yang mereka tawarkan adalah kopi?
Bukankah kopi lebih cocok dinikmati di malam hari?

Lalu?
Ada apa dengan saya?
Kenapa pula saya harus muak??

Saya malu.
Saya muak.
Sangat muak.
Sebagai perempuan harga diri saya terasa diinjak-injak.

Bagaimana tidak?

Yang mereka jual adalah kopi.
Tapi hey lihat !
Sepertinya dagangan utama mereka bukan kopi,
Tetapi cinta murahan. *Oopss,, maap kalau saya terlalu kasar

Kopi hanyalah kedok,
Karna...
Tubuh mereka yang bohai, montok, seksi sebenarnya yang mereka tawarkan.
Nada rayuan rupanya tak cukup bagi mereka untuk memikat pembeli.
Tubuh mendekat pada sang lelaki kantor.
Dekat. Sangat dekat.
Hampir tak ada jarak.
Muka dan muka hampir menyatu.
Seperti akan bercumbu.
Dan itu tersaji di depan saya.
Lebih nyata daripada menonton film di bioskop.


Sudah (cukup) pahamkah kamu, kenapa saya muak??


Di salah satu bangku kantor, 29 Nopember 2011

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...