Jumat, 15 Maret 2013

AKU, KAU DAN HUJAN




Sekarang ini mulai masuk musim hujan. Banyak orang bilang bahwa tetesan air langit itu menyajikan suasana romantis. Tetesannya yang jatuh satu-satu pada kaca jendela memberi irama yang menenangkan. Aroma tanah basah yang terguyur olehnya membawa kedamaian. TIDAK untukku. Rintik hujan hanya akan membawaku pada kenangan bersamamu, yang berakhir pada duka dan luka.


Sore itu, aku sedang mematut diri di depan cermin. Aku yang tak biasa berdandan, hari ini berusaha tampil secantik mungkin. Hanya untukmu. Lipstik berwarna coral sudah melapisi bibirku yang tipis. Bulu mataku pun sudah nampak panjang dan lentik berkat bantuan maskara waterproof yang dibelikan kakak iparku.

Ada seseorang memencet bel rumah. Aku kira itu kamu. Nyatanya bukan. Seseorang membawa kabar bahwa sore itu hujan telah merenggutmu dariku pada jalanan basah yang licin, saat kau dalam perjalanan ke rumahku. Menggagalkan rencana kita untuk melangsungkan foto pre-wedding kita.

Satu yang aku setuju tentang hujan. Hujan mampu menyamarkan  air mataku.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...