Senin, 11 Juni 2012

DIAGNOSIS TERBANTAHKAN



Beberapa hari yang lalu, saya terbangun dari tidur di pagi hari dengan sendi pergelangan saya “agak” bengkak. Rasanya sakit untuk digerakkan. Pada hari itu juga saya memutuskan untuk meminta ijin tidak masuk kerja karena ingin memeriksakan diri.
Alih-alih memeriksakan diri ke dokter atau klinik, saya langsung melakukan pengecekan asam urat di salah satu laboratorium swasta yang dekat dari kosan saya.

Entahlah. Saya begitu yakin kalau saya mempunyai kecenderungan mengalami peningkatan asam urat dalam tubuh saya. Ini berdasarkan observasi yang saya lakukan sendiri terhadap tubuh saya sejak dua atau tiga tahun yang lalu.

Bermula dari jari tengah tangan kanan saya yang sering sakit untuk ditekuk bahkan kadang tidak bisa ditekuk atau ketika mau diluruskan kembali rasanya sangat sakit. Saya pikir itu adalah efek dari kejadian beberapa tahun sebelumnya, jari tengah saya itu pernah keinjak saat saya mengikuti pertandingan pencak silat tahun 2006. Lama-lama jari tengah saya ini normal lagi, saya sudah tidak pernah merasa sakit pada jari ini.

Kemudian, rasa sakit yang lain muncul. Kali ini di persendian lutut. Kegiatan menekuk dan meluruskan lutut kadang menjadi sesuatu yang menyakitkan buat saya. Premis awal saya adalah lutut saya sakit karena di kamar kosan saya tidak ada kursi yang berarti menuntut saya untuk duduk berjam-jam dengan kaki ditekuk dan diduduki (seperti sikap duduk orang Jepang. Saya suka sekali duduk seperti ini) selama saya belajar. Dari situlah kemudian saya ubah kebiasaan duduk saya dengan meluruskan kaki. Tapi toh nyatanya saya masih saja merasakan sakit di lutut.

Saya mencari tahu apa saja yang bisa menyebabkan rasa sakit di persendian. Dari pencarian itulah saya tahu kalau salah satunya adalah asam urat. Saya cari tahu lagi tentang penyebab asam urat yaitu peningkatan kadar purin dalam tubuh dan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin.

Observasi saya akhirnya sedikit diubah, saya tidak lagi terfokus pada bagian sendi mana saya merasakan sakit. Tapi ketika merasakan sakit, saya akan mengingat telah makan apa saja sebelumnya. Yang saya temukan bahwa saya merasa sakit setelah makan antara lain seafood, jeroan ayam, telur dan jamur. Bukankah makanan yang sebutkan itu makanan dengan kandungan purin tinggi? Dari situlah saya menyimpulkan bahwa saya menderita asam urat.

Saya mulai memperhatikan makanan apa saja yang boleh saya makan dan sejujurnya itu malah menyiksa karena banyak sekali makanan tidak boleh saya makan. Kok bisa? Hampir semua makanan mengandung purin bo’. Bahkan tempe tahu pun mengandung purin (dari informasi yang saya dapat, kacang-kacangan banyak mengandung purin).

Balik lagi ke pergelangan tangan saya yang sakit. Saya mengingat-ingat makanan yang saya makan terakhir, berarti saat makan malam. Saya cuma makan nasi goreng mas Ragil (nasgor keliling). Pagi dan siang saya juga makan makanan biasa, makanan ala warteg.
Okay ! Untuk memastikan apakah benar saya menderita asam urat, saya putuskan untuk memeriksakan. Saya juga ingin tahu pasti.

Jam 9 pagi saya berangkat ke laboratorium swasta itu. Di sana saya ditanya apakah saya puasa. Saya bilang saya tidak puasa tapi saya makan terakhir jam 10 malam dan sampai jam 9 lagi saya hanya minum air putih. Dan oleh petugasnya itu dianggap sudah memenuhi syarat untuk pemeriksaan (puasa selama 9-10 jam sebelum diambil sampel). Saat itu juga, darah saya diambil beberapa ml sebagai sampel pemeriksaan. Hasil pemeriksaan baru bisa saya ambil sore harinya, jam 4.

Deg-degan juga sebenarnya saat saya melihat hasil pemeriksaan. Karena itu akan membuktikan benar atau tidaknya diagnosis saya selama ini. Sekarang mari sama-sama kita lihat, ini hasilnya :
NORMAL
(Maap gambarnya tidak terlalu jelas karena saya menggunakan kamera notebook)

Itu artinya diagnosis saya terbantahkan. Yeah! Saya NORMAL! Lebay? Biarin.

Lalu sakit di persendian saya karena apa??

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...