Selasa, 31 Mei 2011

BUKA MATA, HATI DAN TELINGA SERTA KELUAR DARI ZONA NYAMAN

Inovasi. Apa yang ada dalam pikiran kita ketika mendengar kata tersebut? Robot pemadam kebakaran, anti virus dan hal’hal “berbau” teknologi lainnya? Memang benar robot dan antivirus yang akhir-akhir ini banyak dikembangkan oleh teman-teman kita merupakan contoh inovasi. Lebih tepatny inovasi di bidang teknologi. Lalu apa sih sebenarnya inovasi itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat). Sedangkan, menurut Lionberger dan Gwin, inovasi diartikan tidak sekedar sebagai sesuatu yang baru tetapi lebih luas dari itu, yakni sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam masyarakat atau pada lokalitas tertentu. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa inovasi merupakan suatu penemuan ide-ide atau objek baru yang belum pernah ada agar dapat bermanfaat bagi masyarakat umum.

Nah, berarti inovasi tidak melulu soal teknologi. Inovasi juga dapat dilakukan pada hal-hal sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya, inovasi yang dilakukan oleh Good Rindo dengan berkreasi membuat suatu alat bantu peras yang didedikasikan untuk orang-orang yang masih mencuci secara manual, diberi nama “capres”. Capres ini menjadi solusi bagi masalah sulitnya memeras cucian terutama yang berbahan tebal dimana pengguna tinggal memutar pakaian yang digantungkan di sebuah tiang yang diberi nama copras kemudian diperas.


Ada juga inovasi yang dilakukan oleh Didi Presatya. Didi membuat inovasi yang memungkinkan orang dapat bangun tepat waktu yaitu dengan membuat alat yang diberi nama “vibre”. Vibre didesain menyerupai alarm dengan tambahan 4 buah vibra point yang ditempelkan di bawah bantal. Vibre juga dapat merekam berbagai suara akrab yang mampu membangunkan tidur.


Inovasi yang berawal dari hal sederhana lainnya dilakukan oleh Anindita Damayanti. Anin membuat inovasi berupa racikan nugget dengan kombinasi sayur. Ide awal Anin adalah kebingungan yang dialaminya melihat puteranya tidak mau makan sayur. Dengan inovasinya ini, Anin dapat membuat anaknya menyukai sayur sekaligus dapat berbisnis. Bahkan, bisnis nugget sayur Anin ini dapat menembus pasa Oman dan Dubai dengan omset 10 juta.


Dari beberapa contoh yang disebutkan di atas, inovasi dapat diciptakan dari ide-ide sederhana. Yang dibutuhkan hanya kepekaan kita terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar dengan membuka mata, hati dan telinga. Kepekaan ini harus terus menerus dilatih dengan mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri seperti “apakah yang sedang terjadi di masyarakat sekitar rumah?”, “kenapa bisa demikian?”, “apa yang bisa dilakukan?”, dan lain sebagainya. Selain itu, kita juga harus berani untuk keluar dari zona nyaman. Berada di wilayah yang nyaman tidak akan membantu kita menjadi pribadi yang lebih berkembang, malahan akan membuat kita stagnan. Kita harus berani melakukan hal yang berbeda, berani menerima tantangan dan memulai hal baru untuk mendapatkan hasil yang lebih bermanfaat.


Buat teman-teman yang memiliki keahlian di bidang IT, ada kesempatan bagus untuk menunjukkan inovasinya nih dengan mengikuti COMPFEST 2011 yang juga merupakan hasil inovasi dari para mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Di ajang COMPFEST ini ada berbagai kompetisi lho mulai dari game design, robotic, programming sampai blogging competition. Informasi mengenai COMPFEST ini dapat dilihat di www.compfest2011.com.

Referensi :
Inovasi Tanpat Henti di acara Kick Andy, Jum'at, 1 April 2011.
Prasetyaningsih, Atuti. Alasan Inovasi dalam Pembelajaran, (Online), (
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/09/inovasi-sebagai-penyeimbang-zaman/)
Ade. Penggemarnya sampai ke Seberang Lautan. Majalah Kartika Edisi 93, Mei 2011.





Blogging  Competition Compfest 2011

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...