Senin, 04 Oktober 2010

SURAT UNTUKMU, NAK. DARI CALON IBUMU

AYAH TERBAIK UNTUK ANAKKU

Anakku, surat ini ada di tanganmu karena ibu ingin menunjukkan betapa sayangnya Ibu padamu. Ibu menyayangi dan mencintaimu sejak kamu belum hadir di dunia ini. Sebelum kamu menghuni rahim Ibu. Bahkan, sebelum Ibu bertemu dengan Ayahmu.

Ya. Saat Ibu menulis surat ini, Ibu masih sendiri. Tapi rasa sayang Ibu padamu sudah tumbuh dalam hati.
Rasa sayang itulah yang membuat Ibu selalu mendengdangkan lagu yang sama di malam-malam kesendirian Ibu. Lagu yang tercipta sebagai do’a. “Ya Allah, Yang Maha Mendengar, dengarkanlah do’aku. Allah, sang Pengabul Do’a, kabulkanlah do’aku. Allah, aku mohon padaMu, berikanlah ayah yang baik untuk anak-anakku nanti,”
demikianlah lirik do’a yang selalu Ibu panjatkan.

Sayang yang begitu dalam padamu membuat Ibu selalu menginginkan semua yang terbaik untukmu. Untuk memilihkan Ayah bagimu saja, Ibu tidak mau salah. Ayahmu haruslah Ayah yang baik. Ayah yang mampu mengajarkanmu bahwa semua yang ada di bumi ini, di dunia ini digoreskan oleh satu tangan yang sama. Tangan yang Maha Cinta. Ya, Dialah Tuhanmu. Allah S.W.T. dan pada saatnya nanti semua milikNya akan kembali lagi padaNya.

Ayahmu haruslah Ayah yang berjiwa pemimpin. Yang mampu memimpin dan membimbing kita (Ibu dan tentunya kamu, Nak) untuk selalu berada di jalan yang benar. Jalan yang diridhoi Allah.

Aku ingin Ayahmu, orang yang memberimu kebebasan untuk terbang. Namun, dia akan mengingatkan dan menyadarkanmu saat kamu terbang terlalu tinggi. Ayah yang tidak mendikte kehidupanmu. Menakdirkan cita-citamu. Karena yang bisa membuat takdir hanya Allah, Tuhanmu.

Orang yang Ibu pilih sebagai Ayahmu haruslah Ayah yang mampu menunjukkan arti sebuah keluarga. Ayah yang rela melalukan pengorbanan demi keluarga, demi kamu. Tentunya, dengan jalan yang benar.

Dia haruslah orang yang mampu mendidikmu untuk selalu bersyukur. Mengingatkanmu bahwa semua yang kamu dapatkan, semua yang Tuhanmu berikan adalah yang terbaik untukmu.

Dan terakhir… Ayahmu haruslah orang yang mampu menghibur dan menguatkanmu saat kamu sedang jatuh, sendiri dan merasa kehilangan. Seperti saat kamu sedang membaca surat ini. Ya, karena sejak saat inilah kamu tidak akan pernah lagi melihat Ibu. Ibu tidak bisa lagi menemani hari-harimu.

Anakku, lelaki yang duduk di sebelahmu,, dialah lelaki yang Ibu pilihkan untuk menjadi Ayahmu. Ibu yakin dia mampu menjadi Ayah yang baik untukmu. Semoga kamu pun memiliki penilaian yang sama dengan Ibu. Anakku, Ibu ingin kamu menyayangi Ayahmu seperti Ibu menyanyangimu karena Ibu tahu Ayahmu pun pasti sangat menyayangimu.

Satu lagi yang perlu kamu ingat, Nak. Rasa sayang Ibu padamu tak akan pernah luntur sedikitpun walaupun sekarang Ibu tak bisa lagi di sisimu. Ibu tidak ingin apa pun darimu untuk membalas rasa sayang Ibu. Ibu hanya ingin kamu melakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Dengan begitu Ibu akan tersenyum melihatmu dari kejauhan.

Janganlah kamu bersedih lagi, Nak. Yakinlah bahwa suatu saat nanti, kita (Ibu, Ayah dan kamu) akan di persatukan lagi oleh Allah. Bukan di sini, di dunia ini tapi di tempat lain yang lebih indah.

Salam sayang dan cinta yang tak pernah mati
_Ibumu_


"Surat ini aku ikutkan dalam lomba Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu. Untuk informasi lomba dapat di lihat di http://azkamadihah.wordpress.com/2010/lomba-surat

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...