Sekarang ini mulai masuk musim hujan. Banyak orang bilang bahwa tetesan air langit itu menyajikan suasana romantis. Tetesannya yang jatuh satu-satu pada kaca jendela memberi irama yang menenangkan. Aroma tanah basah yang terguyur olehnya membawa kedamaian. TIDAK untukku. Rintik hujan hanya akan membawaku pada kenangan bersamamu, yang berakhir pada duka dan luka.
Sore itu, aku sedang
mematut diri di depan cermin. Aku yang tak biasa berdandan, hari ini berusaha
tampil secantik mungkin. Hanya untukmu. Lipstik berwarna coral sudah melapisi
bibirku yang tipis. Bulu mataku pun sudah nampak panjang dan lentik berkat
bantuan maskara waterproof yang
dibelikan kakak iparku.
Ada seseorang memencet
bel rumah. Aku kira itu kamu. Nyatanya bukan. Seseorang membawa kabar bahwa
sore itu hujan telah merenggutmu dariku pada jalanan basah yang licin, saat kau
dalam perjalanan ke rumahku. Menggagalkan rencana kita untuk melangsungkan foto
pre-wedding kita.
Satu
yang aku setuju tentang hujan. Hujan mampu menyamarkan air mataku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar