My Travel Life
.:. semua tidak akan pernah ada yang sia-sia .:.
Minggu, 19 Oktober 2014
PERJALANAN
Perjalanan masih panjang. Perjuangan masih harus dilanjutkan. Lagi-lagi diingatkan bahwa hambatan dan rintangan pasti ada. Tapi perlu diyakini bahwa tak ada yang sia-sia. Pun tentang hambatan dan rintangan. Kamu perlu mengimani bahwa rintangan selalu menyediakan jalan untuk melewatinya. Tetaplah semangat dan bersabar. Jangan lupa untuk menyelipkan doa dalam setiap langkah. Semoga kamu akan segera sampai pada puncak impianmu.
Kendal, 19 Oktober 2014
_Nana_
Label:
Journal
Jumat, 10 Oktober 2014
NOL
Gambar diambil dari wallcoo.net |
Ada banyak impian saya yang belum tercapai. dan saya tidak tahu kesempatan saya untuk hidup di dunia ini sampai kapan. apakah esok saya masih punya kesempatan untuk mendekatkan diri pada impian-impian saya? yang jelas selalu ada kesempatan untuk mendekatkan diri pada Sang Sutradara.
Saya tak ingin ada penyesalan saat harus kembali. Menyesal karena telah melewatkan kesempata-kesempatan yang membawa saya pada kebaikan. saya tak ingin terlalu asik dengan hidup yang sekarang. berpikir bahwa perjalanan saya masih panjang. Bukankah bisa saja Sang Sutradara menghapus tokoh saya dalam skenario kehidupan dunia esok hari?
atau bisa saja ketika impian terbesar saya sudah begitu dekat, tiba-tiba saya mendapatkan panggilan untuk kembali pada Sang Pemilik Hidup? Tak ada yang tahu.
Doa saya untuk hari ini dan selamanya. "Tuhan, saya mohon berilah petunjukMu. Berilah pencerahan agar saya selalu ingat untuk melakukan hal-hal terbaik dari diri saya. Tuntunlah saya pada jalan-jalan kebaikan." Aamiin
Kendal, 10 Oktober 2014
_Nana_
Label:
Journal
Sabtu, 26 Juli 2014
TAK INGIN ADA SESAL
Gambar dari wallcoo.net |
Deg. Inilah kali pertama aku ditodong orang tua dengan pertanyaan yang terasa begitu sensitif saat ini.
Saat Ramadhan mendekati lebaran, saat keluarga besar mulai berkumpul. Saat inilah pertanyaan-pertanyaan sensitif mulai bermunculan. Kapan wisuda? Sudah ada calon? Kapan menikah?
Beberapa tahun terakhir, banyak teman yang mengeluhkan hal ini. Kini, satu per satu mulai terlepas dari pertanyaan tersebut beranjak ke pertanyaan lain. Kerja dimana? Sudah menikah? Sudah punya anak? Berapa?
Sedang aku. Penghujung Ramadhan tahun inilah, aku justru baru tahu rasanya menjadi mahasiswa tingkat akhir (di kesempatan keduaku sebagai seorang mahasiswa) yang dikejar-kejar dengan pertanyaan kapan lulus dan wisuda.
Langganan:
Postingan (Atom)